SM3T Bukan Produk Rokok

Semalam, Talk Show populer MetroTV Kick Andy mengundang salah satu SM3T yang sedang bertugas di Papua untuk menceritakan kisah perjuangannya mendidik di pedalaman. Seluruh komunitas alumni SM3T pun heboh. Saya senang sekali. Akhirnya SM3T pun masuk Kick Andy, acara TV yang biasanya lebih memilih mengundang alumni Indonesia Mengajar (program peduli pendidikan gagasan Anis Baswedan) dibandingkan program milik permerintah yang digagas DIKTI.

Namun, kehebohan itu hanya berlangsung sesaat dan berganti kekecewaan. Dalam wawancaranya, Reri Saputra (nama SM3T tersebut) mengaku bahwa ia adalah lulusan Beswan Djarum dan menceritakan bagaimana pengalamannya selama menerima beasiswa dari Djarum Foundation tersebut telah memberinya bekal untuk bisa beradaptasi dan berbagi ilmu dengan masyarakat di daerah tertinggal. Entah lupa atau memang sudah di-script, Reri tidak menyebutkan SM3T sama sekali selama wawancara. Bagi saya, ini adalah sebuah dosa. Logika dalam sebuah wawancara, saat kita membahas seorang pemuda kota yang mau bersusah payah mengajar di pedalamana, hal pertama yang penting untuk diketahui adalah, siapa yang memberangkatkannya ke sana? Apakah ia seorang PNS yang ditempatkan di sana? Jika bukan, dari organisasi mana dia? Dengan menyebut sebagai alumni beasiswa produk rokok, semua orang akan berasumsi adanya SM3T adalah salah satu bentuk nyata kepedulian sosial dari perusahaan rokok tersebut.
Dalam wawancaranya, Reri mengaku sebagai lulusan Beswan Djarum.
Dan pendapat saya di awal tadi salah. Ternyata, Kick Andy masih belum (mau) mengakui keberadaan SM3T (DIKTI) yang sudah 4 tahun ini terus mengirimkan ribuan sarjana muda terbaiknya ke pelosok negeri setiap tahun untuk membantu memecahkan permasalahan kurang meratanya pendidikan di bumi Indonesia ini. Mungkin ini juga karena pemerintah masih kurang agresif dalam mempromosikan program ini sehingga belum ada social awareness di tengah masyarakat tentang keberadaan SM3T selama ini dibandingankan program serupa yang digagas swasta.

Asumsi saya, mungkin saja Reri diundang Kick Andy atas usulan Djarum Foundation untuk bertestimoni tentang kehebatan mereka (baca: Djarum) mencetak anak-anak muda yang peduli dengan kondisi sosial di Indonesia. Lagi-lagi, ini sebuah pencitraan. Dengan ini, mungkin mereka berharap kedepannya banyak masyarakat tahu Djarum sangat peduli pada pendidikan di daerah tertingal dengan mengirim anak muda mengajar di daerah 3T.

Apapun alasannya, mengesampingkan orang yang telah berjasa pada kita bukanlah hal yang patut dibanggakan. Dan perlu diingat, SM3T bukanlah produk Rokok!

Postingan populer dari blog ini

So, Do 'You Think' You Can Tame GG's 'Lion Heart'?

Catatan Di Tanah Pengabdian

Review: Top 5 Online Shop di Indonesia