60 Tahun KAA: Menggalang Solidaritas Bangsa-Bangsa Selatan
Enam puluh tahun lalu, di Indonesia berlangsung sebuah event bersejarah bagi pembangunan masyarakat di benua Asia dan Afrika yang sekaligus membantu mengubah wajah dunia dengan membawa pesan perdamaian yang lebih dikenal dengan Konferensi Asia-Afrika. Bandung dan Jakarta, kembali di daulat sebagai tuan rumah terselenggaranya konferensi tingkat tinggi ini untuk kali ketiga.
Mari kita menengok kebelakang sejenak pada tahun 1955. Pada tahun itu, Konferensi Asia Afrika yang pertama dilaksanakan dengan dihadiri oleh 29 pemimpin negera yang mewakili separuh penduduk bumi pada saat itu menghasilkan sepuluh poin yang kemudian tertuang dalam Dasasila Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi perdamaian dan kerjasama dunia".
Pada peringatannya yang ke 60, KAA tahun 2015 akan dilaksanakan pada 19-24 April 2015 kembali membawa misi perdamaian dengan mengusung tema "Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan" dan rencananya akan mengundang 106 wakil negara dan 19 organisasi internasional untuk berpatisipasi dalam acara tersebut.
"Tema yang akan kita jual dalam peringatan 60 tahun KAA adalah perkuatan, straigthening, kerjasama selatan-selatan. Akan tetapi, pada saat yang sama kita juga menginginkan agar kerjasama selatan-selatan ini juga memberikan kontribusi terhadap upaya untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan dunia," papar Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi.
Selain pertemuan tingkat pejabat tinggi negara, ada beberapa kegiatan kebudayaan yang akan digelar Seperti Asia Afrika Carnival. "Akan ada parade lebih dari 100 negara peserta yang tampil dengan kostum nasional disertai musik masing-masing negara, mereka akan menampilkan budaya sendiri. Peringatakan Konferensi Asia Afrika tahun ini diwarnai banyak musik dan warna, pasti akan sangat berkesan," ungkap Ridwan Kamil selaku wali kota Bandung.
Ancaman keamanan dan perdamaian dunia begitu nyata. Begitu banyak propaganda yang mengusik semangat perdamaian dalam keberagaman dunia dewasa ini. Sejalan dengan visi-misi KAA, Indonesia yang dikenal sebagai negara "Bhineka Tunggal Ika" mewakili spirit KAA yang sudah ada serta mengajak pemimpin-pemimpin negara kawasan Asia Afrika yang mewakili lebih 2/3 populasi dunia untuk saling bergandengan tangan menyatukan pandangan merealisasikan perdamaian yang selama ini selalu digaung-gaungkan oleh banyak pihak. Satu hal yang kita tahu, perdamaian bukan sesuatu hal yang bisa terjadi hanya dengan kata-kata, tapi sekecil apapun perbuatan yang nyata akan mampu memberi berkontribusi pada terwujudnya perdamaian dunia.
Ayo bersama-sama kita sambut tamu negara untuk bersama-sama berpesta merayakan kebersamaan untuk mewujudkan dunia yang damai dan indah dalam keberagaman.
Untuk informasi dan keterangan silakan kunjungi laman resmi: www.aacc2015.id